Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Coretan Latihan_Rosi_1

Belajar menulis dengan memakai dialog bahasa daerah, tentang muatan lokal. Setiap latihan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi terasah.   Judul : Kelakar Oding 2 Desember 2014 pukul 14:38 "Mak! masak ini teros yo? Kok dak katek yang laen?" tanya si Oding, sambil membuka tudung saji di meja makan. "Alah, Kau ini. Nak cak mano masaknyo? Hah!" jawab maknya kesal. "Yo itu, kalau dak telok ceplok, telok rebus. Dak beken sambel pulok, alangke dak lemaknyo makan ni!" ujar Oding komplen. "Jingok bapak Kau tu kalo ngasih duet. Be be em naik! Ngapo duet belanjo dag naik?" tutur maknya menggerutu. Oding memandangi maknya yang mukanya ditekuk dalam. Serasa ada kegundahan yang tersimpan dalam raut wajah mak. "Cak itu yo, teros apo hubungannyo dengan makanan ni, Mak?" tanya Oding lagi, pura-pura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu. "Budak ni, lamo-lamo kugetok palaknyo pake wajan ni. Kalau Be be em naek! Segalo bahan makanan

Tak Pernah Terbayangkan.

Saat mengikuti event BoLin (Boneka Lilin) Penerbit Harfeey, aku merasa pesimis akan masuk dalam nominasi. Apalagi penerbitan ini sangat bergengsi dan punya citra yang bagus, walau masih dalam penerbitan indie belum mayor. Langsung saja aku mengikuti dua kategori dalam event menulis yang diselenggarakan oleh Penerbit Harfeey Boneka Lilin. Kategori pertama dengan tema cerita yang menarik menurutku: Hujan Bercerita. Di sana kucoba mengembangkan ide cerita yang jumlah kapasitas halamannya dibatasi maximal 3 hal. Kategori yang kedua yakni FTS, kisah nyata dengan tema : "Read My Story about My Passion. Menceritakan tentang kepribadian kita dan semua lika likunya dalam 3 halaman, tidak boleh lebih. karena sudah ada ketentuannya. Dan Alhamdulillah dari 673 naskah peserta event yang masuk, yakni 458 naskah kategori Hujan Bercerita, hanya 215 naskah yang lolos dan naskahku lolos nominasi juga dibukukan dalam buku Antalogi bersama dengan karya teman-teman lainnya yang lolos. Untuk

3 Buku Antalogi Dalam Satu Event.

Alhamdulillah, event di Penerbit Asrifa ada kembali, yakni Event 4 in 1, dengan tema Syukur. Di event tersebut, aku mendapatkan infonya seminggu lagi setelah DL. Berusaha untuk mencobanya kembali dengan mengikuti FTS , FF dan Puisi. Sebenarnya ada 4 jenis dalam event itu, yakni: FTS, FF, Puisi dan Dongeng anak, dengan tema yang sama tentang Syukur. Lalu mencoba membuat tulisan dengan tema itu, tetapi aku tidak mengikut sertakan jenis yang ke -4, yakni Dongeng anak. Karena terbentur DL, yang membuat tulisan fiksi harus di edit berkali-kali. Jadi hanya ikut 3 jenis saja, yakni FTS, FF dan Puisi dan ketiga tulisanku lolos nominasi dan masuk dalam 3 buku antalogi bersama tulisan teman-teman lainnya. Semoga bisa menjadi jembatanku untuk melebarkan kesenangan menulis ini keberbagai media cetak lainnya. Bisa pesan ketiga buku istimewa ini, yang di dalamnya terdapat kisah-kisah dan renungan tentang rasa syukur kepada Allah.swt, dari berbagai karya teman-teman pecinta menulis. Dan mere

Buku Antalogi Pertamaku

Bermula hasil dari coba-coba ikutan event kepenulisan di facebook yang diselenggarakan oleh penerbit indie, yakni penerbit asrifa. Aku tertarik ikut karena temanya membahas seputar kisah di kantor. Dan Alhamdulillah cerpenku lolos masuk menjadi bagian dari buku ini. Tulisan cerpenku bersanding dalam buku ini bersama dengan para penulis yang sudah berpengalaman. Setelah bukunya di kirim ke alamat kantor dan dibaca lembar demi lembar ternyata bagus-bagus dan inspiratif isinya. Juga ada tips untuk para karyawan dan bos untuk hubungan keharmonisan dalam kerjasama yang baik. Jika Anda tertarik, bisa menghubungi alamat email saya: ochiemuh18@gmail.com atau alamat facebook: rosi.jumnasari@facebook.com. Karena buku adalah inspirasi dalam kehidupan.

Melajulah Penaku

Ini adalah gambar dari cover buku antalogi puisi, dan tulisan puisiku ada didalamnya. Pertama ikut event ini, rasanya sedikit pesimis untuk bisa masuk kontributor. Kalau menang sih ngarep banget, cuma masih melihat sisi kemampuan yang belum ada apa-apanya. Ternyata Alhamdulillah masuk juga dalam kontributor. Padahal ini sekedar keisenganku saja, karena melihat tema event tersebut sangat menarik. Yang menang puisinya pasti sangatlah bagus dan menjiwai.Bersyukur lagi karena tulisan puisiku dihargai dengan dimasukkannya ke dalam buku ini oleh penerbitan indie. Awal mula aku ikut event saat ada event puisi, dari sanalah tertarik untuk ikutan event menulis puisi yang diselenggarakan penerbitan indie di facebook, sayangnya event puisi pertama tidak masuk kontributor. Informasinya sering kudapat dari teman-teman sesama pecinta menulis dan teman-teman di grup kepenulisan. Alhamdulillah, gabung di grup kepenulisan di facebook memberikan manfaat dan peluang besar bagiku. So sweet bange

#Event_Romantis#

Subtema: Cinta Terpendam. Judul: MENCINTAIMU… Oleh: Rosi.Ochiemuh. ================================================================ Rasanya perasaan ini tidak bisa ku utarakan dengan kata-kata. Lelaki yang tadinya hanya sekedar teman berbagi cerita, kisah, canda dan tawa. Kini memberikan arti yang terdalam dalam hidupku. Candamu bagaikan penawar luka yang memberikan semangat untuk membuka cinta kembali, warnai hatiku bagaikan pelangi memberikan ceria. Namanya Muhammad, diambil dari nama Rasulullah.Saw. Memberikan makna yang banyak dan terpuji. Semoga akhlakmu sama seperti nama yang diberikan orangtuamu itu. Gumamku dalam hati. Pertemuan yang tak terduga denganmu menjadikan sebuah kehangatan silaturahmi. Berbagi kisah yang sama, saat kau dan aku pernah mengalami disakiti oleh cinta yang teramat dalam, rindu yang gila dan putus harapan. Sayang, senyummu bagaikan gelombang ombak   yang tenang… dan bahasa kalbumu seperti nyanyian menentramkan

Puisi (Rosi)

Teratai Menunggu Cerah Ungu menyapa pagi dalam dedauan sepi Hijau menebar pesona mengambang diantara jernihnya tertiup angin kesana kemari Merekah mempesona seakan menanti Datangnya sinar cerah sang mentari Senyum ditampilkan mekar dan indah Menari tertiup angin begitu megah Cantikmu wahai jelita ungu putihmu menebar suci baik hati Diantara dedauan dirimu tegak berdiri Seolah tegar menghadap langit biru Akh.. Seperti itukah gadis-gadis Sedang mekar-mekarnya dibalut ceria Seolah menunggu, dipetik dan dihias' Oleh para jumawa jejaka yang rindu si Jelita. (Cikarang,14-Oktober-2014, Rosi.Ochiemuh)

Air Yang Apa Adanya, Tapi Penting.

           Hujan turun dengan derasnya, ibu dan kedua adikku segera mengeluarkan tiga buah ember untuk menandahkan air, yang keluar dari pancuran di atas genting. “Rani! Nanti tolong kamu menggotong ember yang sudah penuh. Pindahkan ke bak dalam kamar mandi ya.” “Kok kita menadah air hujan terus sih Bu? Tetangga saja tidak ada yang seperti kita.” Gerutu Rani mengeluhkan suruhan ibunya. “Kalau mengharapkan listrik menyala, kapan kita akan bisa melakukan kerjaan rumah? Hanya karena listrik padam.” Sergah ibu sambil sibuk juga menadah air hujan. Memang sudah hampir tiga hari ini, listrik padam. Air yang kami pakai biasanya keluar dari pompa air, karena dengan setruman listrik jadinya pompa ikut tidak menyala. Praktis air tidak bisa didapat, dan sudah beberapa kali kami meminta air pada tetangga seberang yang punya sumur air. Menimba, mengisi lalu mengangkut ember berisi air itu ke rumah, dengan jarak yang lumayan jauh.             Membuat ibu jadi kerepotan karena kr

Puisi_Engkaulah Fajar Cinta..

Engkaulah fajar cinta Hanya secuil sinar fajarmu yang terpancar, wahai pujanggaku Kilauan berlian memantulkan indahnya di atas samudera rindu Memberi arti dalam sanubari yang telah lama membeku Dalam tumpukan onak berduri mendiami kalbu Satu persatu tercerahkan asa pesona, menggandeng ceria Menghangatkan berbagai gumpalan-gumpalan darah beku mengalir dengan teratur, sampai menggairahkan asaku Tak perlu menjelma mawar, wahai pujangga Goresan-goresan kebahagian kecil telah engkau bagi Dalam diary aksara kisah nyata yang engkau patri Ditiap sanubari catatan hati beserta harian kisah-kisah kita Memberi arti bijaksana, menjalinkan alunan kasih asmara Tak perlu menjelma mawar, tuk tunjukkan berartinya diriku Karena engkaulah fajar cinta, pujanggaku, dambaanku. Seperti itulah engkau dan kisah kita yang terangkai Dalam diary aksara kasih nyatamu, menjadikanku berarti. Oleh: Rosi.Ochiemuh.

Cinta Itu, Bagaikan Bunga.

Cinta pada pandangan pertama memang indah, itu kata banyak orang. Tetapi tidak bagiku, cinta pada pandangan pertama itu bohong. Buktinya cinta yang kurasakan saat ini karena kebersamaan yang terjalin dalam hubungan teman lalu ke pernikahan.  Saat ini cinta itu bersemi kembali, mungkin cinta dalam rumah tangga itu seperti menanam bunga di taman. Bunga itu harus terus disirami dan diberi pupuk biar terus bermekaran. Seperti itulah menurutku cinta dalam rumah tangga. Cemburu adalah bagian dari bumbu pernikahan, dan ini terjadi dalam rumah tangga kami. Jujur, aku sangat cemburu jika suamiku perhatian lebihnya pada selain aku dan buah hati kami. Dan saat mendapatkan masalah kemarin itu, saat aku tahu ada sms dengan kata sayang dari mantannya itu. Itu sangat membuat aku cemburu, panas sejak pagi sampai sore. Untunglah, suamiku adalah type lelaki yang baik hati, jujur, dewasa dan bisa menenangkan diriku. Dia bukan laki-laki yang romantis, tetapi perhatian, kebaikan dan ketulusannya kua

Menatap Langitlangit Rumah.

Cinta bersemi dalam sebuah rumah yang di tinggali. Hidup dengan damai dalam satu atap itu sangat membahagiakan.. Oh, tetapi banyak juga rintangan yang menghadang setiap saat. Ujian-ujian kecil dan kerikil menghadang, dan terkadang penuh tenaga ekstra untuk menghadapinya. Salahnya diri ini sering kali panik saat menghadapi setiap masalah, terutama setelah menikah ini. Kepanikan ini terjadi manakala merasa terkejut dengan sesuatu hal yang belum dihadapi. Dan Alhamdulillahnya, setiap dalam rumah setiap penghuninya punya sesuatu trik untuk mengatasinya dengan saling membantu, tenang, berpikir positif dan berusaha mencari jalan keluar yang baik. Dalam cinta, ekonomi, prahara semua menyatu dalam sebuah rumah. Roda kehidupan selalu berputar tapi tidak selalu menetap, terkadang posisi kehidupan kita berada di atas, terkadang besoknya berada di bawah. Langitlangit rumah bukan sekadar kalimat benda. Maknanya sangat luas, bisa rumah itu adalah keluarga, rumah tangga dan persahabata