Sedari dulu sudah dikatakan oleh sahabatmu, hendaknya berpikir yang panjang untuk menikah dengan Ivan. Pria yang sebenarnya kurang pantas untuk jadi pendamping hidup. Tapi, perjodohan tidak dapat dielak lagi. Semua sudah terjadi dan diatur oleh bapakmu. "Sri, Ivan pria yang pantas untuk jadi suamimu," ucap Bapak meyakinkan. Seolah-olah dia tahu segalanya tentang pria itu berikut keluarganya. Sejak remaja sampai kini, hidupmu selalu berdasarkan keputusan Bapak. Mulai dari masuk sekolah sampai diputuskan untuk berhenti sekolah. Hanya karena rasa bakti yang terpatri sejak kepergian Ibu kehadirat Illahi. Sebagai anak pertama kamu harus manut, demi adik-adik. Semua pekerjaan telah dilakoni demi membantu ekonomi Bapak. Usia remaja yang ceria tergerus oleh kerasnya hidup. Kamu rela melepaskan masa remaja dan masa muda tanpa kenangan manis. Tanpa sesuatu yang biasanya terjadi diwaktu muda. Lepas begitu saja. Beberapa teman lelakimu yang sangat sayang pun rela kamu lepaskan. Hanya
Jika isi kepalamu sedang penuh, maka menulislah. Karena menulis adalah berbicara dengan diam dan pemikiranmu berjalan tertuang.