Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Drama Hidup & Hujan

Aku suka hujan. Karena hujan bisa membungkam orang-orang yang menyebalkan. Hujan bisa menutup keangkuhan manusia. Hujan bisa memberi manfaat manusia. Tapi, aku menyukai hujan karena suaranya yang bising itu bisa mengalahkan suara yang lain. Suara orang-orang yang menyebalkan. Kemacetan yang tersebab karena genangan hujan itu adalah cara Tuhan membungkam kesombongan manusia moderen. Manusia kota yang tak punya otak, nuraninya tumpul. Aku benci jalanan kota, meski aku sering melewatinya. Karena hanya jalanan itulah aku bisa mencari nafkah. Yang sebenarnya mengecewakan. Aku kecewa pada sikap buruk dan mental pecundang pemimpin itu. Mereka hanya bisa marah-marah, mengungkit kesalahan karyawan yang sering salah, dan bahkan memperburuk suasana dengan memotong gaji sembarangan. Mereka bukan tak mau memecat langsung, tapi mereka gengsi untuk mengakui bahwa karyawan lama itu turut andil memajukan perusahaan mereka. Jika mereka mempekerjakan karyawan baru, pasti akan banyak makan wakt

[Cerpen] Hanya Sebongkah Batu

Sebongkah patung batu itu tiba-tiba berkedip matanya. Dia terkejut. Sekali lagi matanya mengerjap-ngerjap. Seolah dia merasa ada yang salah dengan pandangan matanya.  Bukan cuma mata yang berkedip, kali ini bibirnya bergerak-gerak. Dia terbelalak. Entah mimpi atau bukan. Dicubitnya lengan sendiri. Tidak! Dia tidak bermimpi. Ini nyata. Patung batu itu mata dan bibirnya berkedutan.  "Hei! Lihat apa, Kamu?!" Patung itu bersuara. Bicara padanya. Kakinya serasa ingin mengeluarkan jurus langkah seribu. Tapi dia terkejut lagi saat akan menggerakkan kedua kaki. Kakinya membeku, kaku. Tak bisa bergerak, dan serasa ada yang menahan. "Apa Kamu tuli?!" seru patung batu di hadapannya lagi.  Matanya terbelalak kacau. Pikirannya kacau, hatinya lebih kacau.Dia tak bisa bergerak. Tiba-tiba sepatunya mengeras. Persis seperti batu. Warna abu-abu hitam. Patung batu berwujud seorang kakek tua berjenggot, berjubah dengan tangan bersedekap itu semakin mirip man