Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

CERPEN : RUTUKAN SUBUH.

* Cerpen ini belum pernah dimuat di mana pun. Dua kali dikirim ke media koran, tapi tidak pernah dimuat. Sepertinya memang belum berjodoh dengan konsep dan tema cerpen.      Karya : Rosi Ochiemuh. Subuh yang dingin, aku sudah tergerak bangun. Karena pekerja kantor kecil sepertiku tidak bisa menghentikan kemacetan jalan raya ingar-bingar liar kendaraan yang tidak akan menoleransi untuk jalan duluan. Bisingnya klakson-klakson sepagi itu terdengar seperti monster. Peringatan bahwa kita tinggal di sebuah kota maju yang bergantung pada kemajuan teknologi tapi miskin simpati.             Wajah-wajah tegang, tidak ada senyum kutemukan dari mereka kecuali wajah berkeringat yang berkali-kali melirik jam di pergelangan. Aku tahu jam tangan mereka tidak murahan seperti yang kupakai. Beberapa ber merek Swiss Army , Alba , Chanel , Jacob & Co, Bvlgari , Cartier , dan yang terjangkau Sofie Martin yang peminat terbanyak nya perempuan muda. Aku tahu bahwa mereka tegang sembar

CERMIN : SUARA-SUARA YANG BERKEJARAN.

* Cerpen ini belum pernah ditayangkan di manapun. Saya tulis hanya sekadar menulis saja. ( Karya : Rosi Ochiemuh) Suara emak dalam ponsel kali ini membuat aku tidak bisa berkata-kata. Emak berpesan sekali lagi, jaga diri, jaga makanan, dan jangan makan yang instan-instan. Apalagi makanan olahan yang ada bahan pengawetnya. Aku mengiyakan dengan berdeham. Mengiyakan nasihat emak bukan berarti bisa melakukannya.             Soal makanan, kami anak-anak rantau ini selalu ingin praktis saja. Maklumlah, demi mengejar   waktu, berhemat, agar bisa memiliki apa yang kami impikan. Aku dan temanku—Fifah, tidak pernah masak. Kami mengontrak di kontrakan kecil, satu kamar dengan satu kamar mandi. Mana ada tempat memasak. Hanya saja Fifah memiliki penanak nasi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk menanak nasi, merebus makanan, dan masak mi instan.             Kemarin-kemarin sebelum tahun berganti baru, aku berpikir apakah gaji kami sebagai buruh pabrik garmen akan naik atau sama seperti t