Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Potongan-potongan Senja yang Kuabadikan di Kepalaku.

Jelang senja telah mengajakku untuk tuliskan sesuatu. Tentang senja lainnya selepas aku tersesat pada buku "Sepotong Senja untuk Pacarku" karya SGA. Di sana aku terhanyut pada potongan senja yang komplit seukuran kartu pos. Untuk zaman now saat ini mungkin anak-anak remaja tidak familiar dengan kartu pos. Tapi di zaman sekolahku dulu kartu pos masih jadi primadona meski perlahan beralih rupa digunakan untuk mengisi undian berhadiah, bukan surat bersyarat. Senja di tempatku berpijak saat ini tak seindah cerita di Sepotong Senja untuk Pacarku. Jauh sekali perbedaannya. Di tempatku ini tempat yang hiruk-pikuk jamahan polusi kendaraan berteknologi maju. Polusi bergulat dengan polusi. Maksudku, polusi kendaraan bergulat dengan polusi gedung pabrik-pabrik industri beragam. Hingga tak akan pernah bisa menemukan senja yang utuh dan indah. Terkadang di tempatku, senja itu dimakan oleh gedung-gedung menjulang dan kabut asap polusi hingga warnanya tak sejingga pesona yang kubaca di b

Tentang, SESUATU DI KOTA KEMUSTAHILAN.

Pagi-pagi saya iklan sesuatu tentang buku kumpulan cerita pendek saya sendiri. Buku karya tulis saya yang di dalamnya terdapat banyak kisah beragam. Dari para tokoh rekaan saya tentang kota, jalanan, tragedi, tokoh-tokoh perempuan yang menyedihkan terjebak dalam jalan hidupnya yang pelik, kekecewaan, kekonyolan pemuda, tokoh anak nakal yang bersahabat dengan orang gila di pasar. Satu dongeng saya buat di kehidupan moderen, kemudian bagaimana jika sebuah cinta yang tak bisa bersatu jika Tuhan Menghendaki terjadi di dunia lain, dan lainnya. ☆☆☆ Semua cerita pendek pilihan itu dibuat semasa tahun 2015 - 2017. Beberapanya ada yang dimuat di koran lokal Minggu. ☆☆☆ 21 Cerpen dari beragam kisah dengan tokoh-tokoh yang beragam pula. Semoga bisa menghibur pembaca dan menemukan sesuatu di sana. Entah itu pesan, kesan, yang jelas saya hanya menulis. Dan saat ini terus menulis meski masih belum sempurna. ☆☆☆☆☆☆ Penasaran.. Silakan dipesan kawan-kawan. Kumpulan Cerita Pendek : SESUATU DI KOTA

Jalanan Bisa Sekejam Ibu Tiri.

Pada suatu waktu, saat rintik-rintik gerimis itu aku berada di bawah kontruksi jembatan layang kalimalang yang belum rampung. Menunggu angkutan umum 61 memilih jalan alternativ. Aku jadi ingat sesuatu pada film-film sedih yang kutonton waktu masih sekolah. Lupa judulnya, tapi ingat ceritanya. Mirip ratapan ibu tiri. Dua orang anak kecil yang dipaksa ibu tirinya menggelandang di jalan raya. Tepatnya Ibu Kota. Dalam hal ini, ayah kandung mereka sudah tiada karena sakit dan sebetulnya diracun juga oleh ibu tiri yang kelewat kejam. Si ibu tiri ini tidak sabar mengurus ayah mereka yang sakit-sakitan. Sampai nekad untuk menghabisi nyawa ayah mereka dengan diberi racun tikus pada makanannya. Kedua anak kecil itu kakak beradik yang berusia sembilan dan tujuh tahun. Seharusnya diusia itu mereka merasakan indahnya belajar di sekolah, tapi yang terjadi justru mereka berada pada kekejaman ibu tiri dan jalanan Ibu Kota. Mereka berdua dipaksa ibu tirinya untuk mencari uang di jalanan. Entah itu j