** Diterbitkan pertama kali oleh : Majalah SIMALABA.net. Semarak Malam Minggu. Edisi Redaksi No.21. Sabtu, 02-Juni-2018. Tubuhku terpental masuk ke tempat bernuansa hijau. Hijau kelabu, hijau pastel, hijau muda, hijau terang, hijau daun, hijau lumut. Retinaku sakit sekali. Aku belum pernah ke tempat aneh ini. Tempat anomali di hadapanku orang-orang kulitnya seputih susu. Kendaraan mereka bukan dari mesin kaleng. Aku berpikir ini bukan bumi. Mereka lirik aku yang kebingungan. Kedua alis dan kening mereka berkerut seolah aku makhluk aneh di tempat ini. Kulitku sawo matang, rambut keriting hitam, mata bundar, hidung bulat, tinggi satu setengah meter. Mereka semua lebih pendek dariku. Mungkin setengah meter tingginya. Rambut mereka keperakan, hidung mancung, pupil mata hijau, jari-jari tangan lentik, kakinya jenjang, sepertinya mereka tidak berjenis kelamin karena postur mereka semua sama. Satu per satu mendekat, aku tidak bisa melihat keadaan. Mereka berkerumun, aku terduduk tak
Jika isi kepalamu sedang penuh, maka menulislah. Karena menulis adalah berbicara dengan diam dan pemikiranmu berjalan tertuang.