Kopi dalam Racikan Kesedihan Oleh : Rosi Ochiemuh. Kau tahu untuk apa kita duduk di sini? Bersila, bersitatap dikeadaan sedang bersuci ya, untuk merayakan kesedihan teman kepergiannya dalam kemalangan dulu duduk-duduk memainkan gitarnya menyanyi dalam rima belia yang menggila dulu duduk-duduk kita bercengkrama kartu domino bernapas dengan kretek dan secangkir kopi Hujan tiada pernah membuat murung hati apalagi gemuruh petir dan angin yang menyetir hanya kita saling membahagiakan diri kegilaan yang tiada pernah jeda Kau tahu kawan, untuk apa kita duduk bersila di kediamannya yang ramai menyapa Kopi-kopi tertuang dalam cangkir-cangkir kesedihan mereka, kau dan aku. semua membisu, beku bercampur pilu kepergian yang begitu cepat membawanya bersama turunnya hujan Secangkir kopi hitam dan lantunan ayat-ayat suci bersanding di kediamannya serasi seperti mengerti arti kehilangan sepi menarik kita semua kedalam suasana Bukan ayat-ayat suci membuat hatiku bi
Jika isi kepalamu sedang penuh, maka menulislah. Karena menulis adalah berbicara dengan diam dan pemikiranmu berjalan tertuang.