Langsung ke konten utama

Jangan Putus Asa dalam Menjalani Hidup.

Pada suatu waktu seseorang pernah berada pada titik yang sangat sulit. Pastinya akan merasa terpojok di dunia ini, ketika tidak ada satu pun yang peduli dengan keadaan yang alami saat itu. Aku pun pernah, bahkan bisa dibilang berkali-kali. Setiap orang selalu ingin bisa hidup lebih baik, layak, bahkan lebih sukses dari kehidupannya terdahulu. Namun, sekeras apapun sebuah perjuangan dan sebanyak apapun hasil yang didapat, kita akan berakhir pada satu titik. Yakni titik nol. 

Mengapa begitu? Karena kesempurnaan manusia tidak bisa ditentukan oleh pemikiran manusia itu sendiri. Kesempurnaan dan kesuksesan hanya bisa dicapai oleh pemikiran manusia sedapatnya yang dia mampu. Di luar itu, kekuasaan serta kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta. 

Prediksi manusia dengan kekuasaan-Nya masih sangat dangkal. Misalkan, manusia yang sukses ialah yang memiliki segalanya yang ada di dunia ini dan manusia yang merdeka dari perbudakan, yang bebas. Entah memiliki segalanya di dunia ini yang bagaimana? Karena di atas langit masih ada langit lagi. Bebas yang seperti apa? Apakah bebas seperti manusia yang bermartabat atau yang serupa binatang liar. 

Kembali lagi, kesempurnaan dan kesuksesan yang sudah terlampaui puncaknya adalah kembali menjadi nol. Seperti bilangan, dari angka satu sampai sembilan yang hampir sempurna, lalu sepuluh yang itu adalah satu dan nol. 

Sama halnya manusia yang paling miskin dan rendah martabatnya di dunia ini. Tingkatannya tidak bisa kita bilang bahwa ketika seseorang yang sangat miskin hidupnya dan tinggal di tempat kumuh yang tidak punya apa-apa selain tubuhnya sendiri adalah manusia paling miskin dan terpuruk. Karena di bawah bumi masih ada bumi yang paling akhir, kerak bumi. 

Jadi, aku selalu berpikir, dan berusaha  menenangkan hati untuk berada pada energi positif. Bahwa kesulitan apa saja yang kita jalani saat ini, masih ada kok yang lebih sulit hidupnya, lebih susah dan menderita. 

Sesukses apa pun hidup orang, masih ada yang lebih sukses dari mereka dan kesuksesan yang sempurna adalah kembali menjadi nol karena semua pengalaman hidup yang dijalani selama umur kita akan kembali pada Sang Pencipta.

Jadi untuk apa harus resah, untuk apa harus takut, untuk apa harus bingung dan merasa hidup yang dijalani sia-sia. Sementara belatung dan lalat yang paling terlihat menjijikkan sekalipun hidupnya punya manfaat bagi makhluk hidup lain. Terbukti mereka makhluk ciptaan Allah.SWT yang sekecil dan seaneh itu bisa hidup saling bergantung dan saling berjuang untuk bertahan hidup. 

Terpikir tidak, jika apa yang terlintas dalam pikiran kita saat berada pada kekalutan dalam kesulitan hidup akan mengakhiri segalanya dengan jalan pintas? Tidak, jangan pernah sedetik saja untuk memikirkan itu. Pikiran yang sangat bodoh dan pastinya Tuhan yang menciptakan diri dan hidup kita tentu akan sangat murka. 

Semakin kita dalami diri sendiri, apa yang terjadi, sebab dan akibat mengapa bisa kita menghadapi masa sulit, lalu berusaha keras buat mengubah semuanya agar tidak terlalu risau pada kehidupan yang dijalani. Pasti akan ada jalan dan jangan selalu dengarkan hati nurani, yang kadang bisikan itu bukan hati nurani sebenarnya melainkan dari aura negatif yang kita miliki. 

Bagi sebagian pembaca, mungkin Anda bisa saja meremehkan ulasan dan pemikiran aku. Kembali lagi kepada Anda sekalian, aku hanya menyampaikan pemikiran kepala ini untuk meringankan sedikit kesulitan yang sedang Anda alami saat ini, atau pernah mengalaminya dalam bentuk tulisan yang ringan saja.

Jika kita mengalami masa-masa sulit, mungkin itu adalah cara Allah.SWT memberikan pelajaran hidup agar kita semakin naik peringkat. Kekuatan sabar makin bertambah, kekuatan iman semakin tebal, kekuatan mental dan hati semakin terarah apabila semua itu kita pasrahkan pada-Nya sembari berjuang. 


Apabila kesulitan hidup masih singgah dalam kehidupan kita, tetap positif dan jangan melihat status orang yang berada di atas kita tapi tengoklah status sosial orang lain yang jauh di bawah kita. Apa yang Tuhan ciptakan di dunia ini tidak ada yang sia-sia, terus untuk apa kita menyia-nyiakan hidup hanya karena kita tidak bisa melewati kesulitan hidup? 

Nah, apakah lalat dan belatung lebih hebat daripada kita yang dibilang dalam kitab suci bahwa kita makhluk Tuhan yang sempurna? 


Cikarang Barat, 01 November 2021. Rosi Ochiemuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#GA_SAUJANA_HATI

RESENSI BUKU. . OLEH : ROSI OCHIEMUH. Judul Buku : SAUJANA HATI . Penulis : SuEff Idris . Jenis Buku : Novel ( Fiksi ) . Nama Penerbit : LovRinz Publishing . Tahun Terbit : Copyright © 2015, by SuEff Idris. . Tahun Cetak : Cetakan Pertama Februari 2015 . Jumlah Halaman : Viii + 298 Halaman. . Jenis Kertas : Book Paper . ISBN         : 978-602-72035-4-9 . Harga Buku : Rp. 59.000 . .  “Apakah cinta? Cinta barangkali memang bukan untuk dijelaskan, tapi dibiarkan mengalir apa adanya. Seperti dalam novel Saujana Hati, kisah tentang dua orang yang saling mencintai, tapi mereka tak saling mengungkapkan perasaan. Suatu saat ketika keduanya bertemu kembali, semua sudah terlambat.” .  Tokoh-tokoh dalam novel ini terbawa arus takdir yang tidak bisa mereka tolak. Beragam persoalan hidup; penyakit kronis yang diderita tokoh “aku”, cinta segitiga yang melibatkan kakak—adik, terkait pada nilai-nilai agama hingga kematian, diramu dalam bahasa yang cair, menyatu, indah, dan ditutup dengan akhir tak

[CERPEN] "MATA-MATA HITAM" : Karya; Rosi Ochiemuh.

( Dimuat di Koran Harian Amanah, Edisi Hari Sabtu, 15-Oktober-2016)  Mata-mata hitam kecil bermunculan dari irisan daging sapi tanpa tulang yang baru akan diirisnya. Yatmo membelalak histeris dengan penampakan itu. Merasa ada yang ganjil dengan daging yang akan diolahnya, segera dia memanggil Keken—istrinya yang sedang menyusui bayi mereka di kamar.             “Bu! Kamu harus lihat. Daging ini aneh, bermata hitam, hidup, banyak sekali!” teriak Yatmo panik.             “Apa sih, Pak? Daging itu biasa saja, nggak ada mata atau apa pun,” jawab Keken memeriksa irisan daging dengan teliti. Yatmo mengucek mata lagi. Namun daging itu masih bermunculan mata-mata kecil. Seperti mata manusia bentuknya namun berukuran kecil, hitam dan berkedip-kedip. Yatmo makin ketakutan lantas pergi meninggalkan dapurnya. Keken terbengong dengan tingkah suaminya.             Yatmo seorang penjual bakso yang terkenal paling lezat di kota B. Hingga dia membuka dua cabang di kecamatan dan dikelola

DARI DUNIA LAIN [Cerpen Rosi Ochiemuh]

Cerpen dimuat pertama kali di Koran Radar Mojokerto Grup Jawa Pos. Edisi Minggu, 20 Oktober 2019. Bulan ragu-ragu muncul di pekatnya malam, aku terpaksa menjajakan bakso gantikan bapak yang sakit. Malam ini, selepas hujan turun sejak sore hingga isya, hampir setiap tempat yang dilewati sunyi. Dari kampung ke kampung. Dari jalan raya hingga menembus gang pada jalan lain. Tiba di sebuah jalan kecil remang cahaya pada deretan kontrakan petak empat pintu tertutup, satu pintu setengah terbuka. Terlihat gelap di dalamnya. Aku berpikir salah satunya mati listrik atau tokennya habis. Tidak ada yang aneh di pikiran ini. Tangisan anak kecil tiba-tiba terdengar di telinga. Dia duduk di samping pintu yang terbuka. Aku penasaran. Kenapa dilarut begini ada anak kecil belum tidur? Mungkin karena rumahnya gelap atau dalam ruangannya gerah, jadi pintunya dibuka separuh dan anak kecil itu belum bisa tidur, pikirku begitu. Aku berhenti tepat di depan kontrakan kecil itu.